Wednesday, October 8, 2014

BIMBINGAN DAN KONSELING OBSERVASI PERAN GURU BK DALAM MELAYANI SISWA DI SEKOLAH


JANGAN ASAL DI COPAS TAPI DIBACA DULU, MAHASISWA BISA MENCERMATI DAN MEMAHAMI
Tugas ini diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah “Bimbingan dan Konseling” yang dipegang oleh Bapak dosen pengampu:
Moh. Iqbal Mabruri, M.Psi

oleh
                           Nama                                       : Mohammad Ali Hasan T.
                             Nim                                : 3301412077


MKU/MKDK BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
Hal.x
HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Individu yang berjudul “OBSERVASI PERAN GURU BK DALAM MELAYANI SISWA DI SEKOLAH” ini diajukan sebagai bukti bahwa yang bernama : Mohammad Ali Hasan, NIM: 3301412077 telah mendapatkan persetujuan walaupun tidak mendapatkan bukti tanda tangan dan stempel sekolah di dalam halaman ini tetapi melampirkan surat keterangan Observasi untuk diterima dan di setujui oleh:
Pada hari/tanggal           : kamis s.d jum’at / 14 s.d 15 November 2013
Tempat                          : Sekolah MAN 2 KEBUMEN


Kebumen, 15 November 2013

Kepala Sekolah                                                                          Guru BK



Drs. H. Moh. Damwamudin, M. Ag                                                   Dra. Sari Saraswati
NIP. 19570923 198703 1 001                                                                  NIP. 19660918 199203 2 003                             



 hal.i


KATA PENGANTAR
Dengan ini, saya mengucap puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga saya dapat membuat tugas akhir individu “Bimbingan & Konseling” ini yang bersifat Observasi lapangan yang tepat pada waktunya.
Pada hakikatnya tujuan penyusunan tugas akhir individu ini adalah untuk memenuhi persyaratan akademik kepada dosen dan mahasiswa dalam usaha memiliki pemahaman layanan siswa pada guru bimbingan dan konseling  yang dipegang. Sehubungan dengan hal tersebut, maka saya menyusun tugas ini dengan kalimat yang ringkas, supaya dapat mudah dipahami oleh mahasiswa dan dosen yang membacanya.
Tugas akhir individu “Bimbingan & Konseling” ini terdiri dari:
1.     Halaman Judul
2.     Halaman Pengesahan
3.     Kata Pengantar
4.     Daftar Isi
5.     Bab 1, 2, 3
6.     Daftar Pustaka
7.     Lampiran
Sungguh pun demikian, ibarat “TAK ADA GADING YANG TAK RETAK”  pasti penyusunan tugas ini ada kekurangannya, untuk itu saran serta kritik demi perbaikan tugas ini saya terima dengan senang hati.
Akhirnya......... Semoga tugas ini akan banyak bermanfaat untuk mewujudkan insan-insan peserta didik sebagai arahan baik serta menunjang program Nasional, dan tidak lupa saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memahami terbentuknya tugas ini.
                                                                                    Semarang, Desember 2012

                                                                                                Penulis.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. ...... i
DAFTAR ISI................................................................................................................. ...... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Penugasan......................................................................................... ...... 1
B.  Profil Sekolah dan Profil BK di Sekolah................................................................... ...... 2
C.  Rumusan Masalah...................................................................................................... ...... 4
D.  Tujuan............................................................................................................................... 4
BAB II TEMUAN HASIL PENDATAAN
BAB III KAJIAN TEORI
A.    Pengertian Bimbingan.............................................................................................. ...... 12
B.     Pengertian Konseling............................................................................................... ...... 12
C.     Latar Belakang Perlunya Bimbingan Dan Konseling...................................... ...... 13
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A.    Keefektifan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di MAN 2 Kebumen.... ...... 15
B.     Macam-Macam Masalah Siswa  Yang Sering Muncul Dan Di Tangani
Penyelesaiannya Oleh Guru BK Di Dalam Sekolah MAN 2 Kebumen
Khususnya Di Kelas XII............................................................................................ ...... 16
C.     Jenis-jenis Layanan Guru BK Memberikan Bantuan Kepada Siswa
MAN 2 Kebumen Khususnya Kelas XII................................................................... ...... 16
BAB V PENUTUP
A.    Simpulan..................................................................................................................       18
B.     Rekomendasi........................................................................................................... ...... 19
1.      Kepala Sekolah........................................................................................................ ...... 19
2.      Guru Pembimbing.................................................................................................... ...... 19
3.      Guru Mata Pelajaran................................................................................................ ...... 19
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 20
LAMPIRAN.................................................................................................................. ...... 21


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Mata kuliah Bimbingan dan Konseling yang diberikan kepada mahasiswa merupakan salah satu mata kuliah umum jurusan kependidikan Universitas Negeri Semarang, yang pada  nantinya sebagai guru demgan tugas utamanya adalah mengajar sekaligus mendidik. Sebagai calon guru hendaknya bisa mengenal dan memahami seluruh aspek kepribadian serta tingkat perkembangan peserta didiknya. Selain itu, mata kuliah ini diharapkan bisa membentuk kepribadian para calon pendidik agar terbiasa menangani siswa–siswa yang mempunyai beranekaragaman karakteristiknya. Guna mewujudkan hal tersebut sebagai calon  guru diharapkan dapat menguasai bimbingan dan konseling.
Setiap mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa selalu memiliki tujuan atau harapan untuk memajukan mahasiswa. Didalam pemberian tugas tidak hanya sekedar presentasi saja, tetapi mahasiswa bisa langsung terjun kelapangan guna melihat kondisi yang ada sebenarnya untuk menerapkan teori – teori yang telah diajarkan selama di dalam kelas. Pemberian tugas tersebut diharapkan para mahasiswa bisa menjadi kreatif, inovatif, dan berkembang sesuai tuntunan zaman.
Dengan adanya bimbingan dan konseling di sekolah diharapkan jika ada masalah-masalah pada diri peserta didik, sekolah tersebut bisa menyelesaikannya. Semua elemen-elemen yang ada pada sekolah diharapkan bisa bekerja sama dalam hal ini khususnya guru bidang studi dan guru bimbingan konseling (konselor). Setelah adanya program bimbingan konseling ini, diharapkan dapat membantu setiap masalah pada diri siswa dan memperlancar proses kurikulum pendidikan yang ada di sekolah ini.
Dalam hal ini, Bimbingan lebih mengacu dalam pelaksanaannya dan konseling mempunyai beberapa pelayanan yang diberikan kepada siswa agar dapat berjalannya pelayanan BK secara baik dan maksimal maka diharapkan permasalahan siswa dapat dibantu dan dapat mengentaskannya sserta membuat siswa menjadi lebih dewasa dalam memandang suatu permasalahan yang mereka alami.

B.     Profil Sekolah dan Profil BK di Sekolah
MAN Negeri 2 Kebumen adalah sekolah menengah atas di kota Kebumen beralamat di jalan Pemuda nomor 190 kode Pos: 54312  dengan alamat e-mail: man.kebumen.2@gmail.com dan berdiri pada tahun 1954 yang mulanya bidang Pendidikan Agama Islam yang dirasa ada kekurangan tenaga pengajar / guru agama Islam dan Mubaligh di bawah Departemen Agama dengan Luas Lahan: 7987 Meter dan Luas Bangunan/Luas Tanah: 5453/884 Meter Persegi. MAN 2 kebumen itu sendiri memiliki Visi dan Misi yang dapat terwujudnya segala tujuan yang akan dicapai dalam sekolahan tersebut, yang diantara lain:
VISI MAN KEBUMEN 2
Terwujudnya anak-anak bangsa yang religius, cerdas, jujur dan peduli.
MISI MAN KEBUMEN 2
1.      Menumbuhkan penghayatan siswa terhadap ajaran agama Islam dan budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam berpikir dan bertindak yang religius, jujur, disiplin, cerdas, dan peduli lingkungan dan sosial.
2.      Melaksanakan  kegiatan pembelajaran yang efektif dan profesional untuk tercapainya nilai ujian diatas rata-rata dengan landasan religius,dan jujur
3.      Melaksanakan program bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki agar menjadi insan yang religius, jujur, disiplin, cerdas, serta peduli lingkungan dan sosial
4.      Melaksanakan pengelolaan madrasah dengan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga madrasah dan kelompok kepentingan dengan landasan nilai religius, disiplin,  peduli lingkungan dan sosial di lingkungan madrasah
5.      Melaksanakan pembelajaran ekstrakurikuler  secara efektif sesuai bakat dan minat sehingga setiap siswa memiliki keunggulan dalam berbagai lomba keagamaan, unggul dalam berbagai lomba olah raga, dan seni dengan landasan nilai religius jujur, dsiplin, dan peduli lingkungan dan sosial
Dalam hal struktur organisasi sekolah saat ini bahwa yang paling tertinggi adalah seorang kepala sekolah yang bernama bapak Drs. H. Moh. Dawamudin, lalu yang dimana ada seorang Kepala Tata Usaha oleh Bapak Slamet Al Mansyur dan Komite Sekolah bernama bapak Drs. Sutarjo. N.A, dan dimana seorang kepala memiliki empat wakil kepala dengan bagian Sarana dan Prasarana, bagian Kurikulum, bagian keagamaan, bagian kesiswaan dan bagian Hubungan Masyarakat dan di lengkapi dengan Kordinator-Kordinator Mata Pelajaran, Guru, dan Siswa yang mempunyai fasilitas-fasilitas pendukung dalam menjamin jalannya proses pendidikan di sekolah ini yang berbasis pada bidang agama. Dengan adanya pembicaraan sesuai dengan judul maka dalam layanan ini sekolah memberikan kegiatan pengembangan ekstrakurikuler yang diantaranya: Pramuka, PMR, Patroli Keamanan Sekolah, Tilawah, Tata Boga dan Tata Busana, Drum Band, Olah Raga, Karya Tulis Ilmiah dan Olimpiade yang tujuannya untuk mengembangkan potensinya kedepan.
Bimbimgan dan Layanan Konseling MAN 2 Kebumen merupakan unit layanan Bimbingan Konseling di MAN 2 Kebumen yang dikelola dan di urus oleh tiga orang guru Profesional Bimbingan dan Konseling itu sendiri yang diantaranya:
1.      Siti Badriyah, S.Pd yang mengelola dan mengurusi seluruh siswa kelas X,
2.      Drs. Margono, M.Pd yang mengelola dan mengurusi seluruh siswa kelas XI,
3.      Dra. Sari Saraswati sebagai Kordinator Bimbingan dan Konseling yang mengelola dan mengurusi seluruh siswa kelas XII
Dalam pelaksanaan program layanan Bimbingan Konseling BK MAN 2 Kebumrn bekerjasama dengan 28 orang Wali Kelas dimana masing-masing wali kelas membimbing / membina kelasnya masing-masing. MAN 2 Kebumen yang memiliki 28 kelas, yang terdiri kelas X berjumlah 10 kelas, Kelas XI berjumlah 9 kelas ( 2 kelas IPA, 2 kelas agama, dan 5 kelas IPS ), dan Kelas XII berjumlah 9 kelas ( 2 kelas IPA, 1 kelas agama, dan 6 kelas IPS ).
Program Bimbingan dan Konseling di MAN Negeri 2 Kebumen sudah sejak lama dilaksanakan. Program Bimbingan dan Konseling di MAN 2 Kebumen sudah dilaksanakan secara sistematis yang di mulai dari pengorganisasian program sampai dengan teknis pengajaran.
Bimbingan dan konseling, manajemen program Bimbingan dan Konseling, proses pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling, tujuan program Bimbingan dan Konseling, dan evaluasi program Bimbingan dan konseling. Struktur pengorganisasian program Bimbingan dan Konseling di MAN 2 Kebumen tersusun atas beberapa bagian-bagian penyusun pengorganisasian program Bimbingan dan Konseling di MAN 2 Kebumen. Sedangkan berbicara tentang suatu Visi dan Misi Guru BK di MAN 2 Kebumen ialah mengikuti suatu program Visi dan Misi yang sudah di buat dan diterapkan sesuai dengan sekolah.
C.    Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang yang ada diatas, maka dapat di tarik beberapa permasalahan yang diantaranya yaitu:
1.      Bagaimana keefektifan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di MAN 2 Kebumen?
2.      Macam-macam Masalah siswa Apakah yang sering muncul dan di tangani penyelesaiannya oleh guru BK di dalam sekolah MAN 2 Kebumen khususnya di kelas XII?
3.      Layanan-Layanan dalam bentuk apa guru BK memberikan bantuan kepada siswa MAN 2 Kebumen khususnya kelas XII?
D.    Tujuan Penulisan:
Dari susunan identifikasi dan rumusan masalah tersebut dari yang dibuat penulis, maka tujuan yang akan dicapai antara lain yaitu:
1.      Untuk mengetahui keefektifan bimbingan dan Konseling.
2.      Untuk mengetahui masalah yang sering muncul dan di tangani penyelesaiannya oleh guru BK.
3.      Untuk mengetahui gambaran bentuk dalam layanan-layanan guru BK terhadap pemeberian bantuan kepada siswa







BAB II
TEMUAN HASIL DAN INFORMASI
Setelah melakukan pengamatan selama kurang lebih dua hari di sekolah tersebut. Berikut ini adalah hasil temuan observasi pelaksanaan bimbingan dan konseling di MAN 2 Kebumen. Hasil observasi mengenai bimbingan dan konseling diperoleh dengan salah satu cara seperti wawancara terhadap guru dan pengamatan. Di sekolah ini terdapat 28 kelas yang terdiri dari 10 kelas X, 9 kelas XI, dan 9 kelas XII, serta memiliki 3 penjurusan yaitu IPA, IPS, dan Keagamaan. Selama melakukan pengataman tersebut selama kurang lebih dua hari saya mendapatkan beberapa informasi yang di berikan dari guru Bimbingan dan Konseling agar dalam melakukan penulisan laporan dapat mudah menyusunnya, dari beberapa informasi guru BK menjelaskan beberapa orang yang ikut bertanggung jawab dalam pelaksaan BK terlebih dahulu yang diantaranya:
1.      Kepala Sekolah
Dalam bimbingan dan konseling di MAN 2 Kebumen, kepala sekolah berperan menjadi penanggung jawab dalam pelaksanaan seluruh kegiatan belajar. Kepala sekolah juga berperan dalam layanan Bimbingan dan Konseling khususnya dalam penyediaan sarana dan prasana penunjang kegiatan BK.
2.      Wakil Kepala Sekolah
Dalam bimbingan dan konseling di MAN 2 Kebumen, kepala sekolah berperan menjadi penanggung jawab dalam pelaksanaan seluruh kegiatan belajar. Kepala sekolah juga berperan dalam layanan Bimbingan dan Konseling khususnya dalam penyediaan sarana dan prasana penunjang kegiatan BK.
3.      Koordinator Guru BK
Koordinator BK dalam hal ini adalah ketua BK di sekolah. Koordinator ini mempunyai tugas untuk mengkoordinir para guru BK dalam pemberian mata pelajaran, menginformasikan BK terhadap warga masyarakat sekolah. Memimpin dalam rapat penyusunan program BK dan evaluasi BK di sekolah.
4.      Staff BK atau Guru BK
Guru BK di MAN 2 Kebumen ada 3 orang guru BK termasuk saya sendiri. Setiap guru memperoleh beban untuk mengampuh kurang lebih 10 kelas. Secara idealisme jumlah guru BK yang ada tidak sesuai dengan banyak siswa yang mempunyai berbagi kebutuhan yang berbeda pula.
5.      Wali Kelas
Wali kelas berkolaborasi dengan BK dalam hal mengangani siswa karena wali kelas menjadi pengganti orang tua siswa di sekolah. Wali kelas membantu BK melaksanakan layanan yang menjadi tanggung jawabnya. Memberikan informasi kepada siswa mengenai BK dan layanan apa yang dapat diperoleh dari BK.
6.      Guru Mata Pelajaran
Konselor berkolaborasi dengan guru Mata Pelajaran dalam rangka memperoleh informasi tentang peserta didik (seperti prestasi belajar, kehadiran dan pribadinya), membantu memecahkan masalah siswa dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran.
7.      Siswa
Konselor berkolaborasi dengan guru bidang studi dalam rangka memperoleh informasi tentang peserta didik (seperti prestasi belajar, kehadiran dan pribadinya), membantu memecahkan masalah siswa dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran.



BAB III
KAJIAN TEORI
A.    Pengertian Bimbingan
Menurut Mugiarso(dalam hasan, 2012:3), Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada seseorang atau beberapa orang, individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing mendapat pengembangan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma—norma yang berlaku.
Sedangkan, menurut Oemar Malik (dalam hasan, 2000: 193), Bimbingan ialah penolong individu agar dapat mengenal dirinya dan supaya individu itu dapat mengenal serta dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi di dalam kehidupannya.
Dalam pengertian orang luar yang diterjemahkan dari Shertzer dan Stones (dalam hasan, 1981 : 40 ) menyebutkan bahwa sebagai suatu konsep. Bimbingan merupakan suatu upaya membantu individu, sebagai suatu konstruk pendidikan, bimbingan mengacu kepada suatu bentuk pengalaman yang dapat memebantu siswa untuk memahami dirinya sendiri dan sebagai suatu program, bimbingan mengacu kepada suatu prosedur dan proses yang terorganisasi untuk mencapai tujuan pendidikan dan pribadi tertentu.
B.     Pengertian Konseling
Menurut Mugiarso (dalam hasan, 2012:5) Konseling adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli kepada individu yang sedang mengalami masalah yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi.”
Sedangkan menurut lembaga divisi dalam psikologi konseling (prayitno, 1994:100) mengemukakan bahwa Konseling diartikan sebagai suatu proses untuk membantu individu dalam mengatasi hambatan-hambatan perkembangan dirinya, dan untuk mencapai perkembangan optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya, di mana proses tersebut terjadi setiap waktu.
Dalam pengertian diatas Leona E.Taylor (dalam hasan 1953:2) mempunyai pendapat lain bahwa pengertian Konseling ada lima karakteristik yang sekaligus merupakan prinsip-prinsip konseling, lima karakteristik tersebut adalah:
1.      Konseling tidak sama dengan pemberian nasihat.
2.      Konseling mengusahakan perubahan-perubahan yang bersifat fundamental yang berkenaan dengan polapola hidup.
3.      Konseling lebih menyangkut sikap daripada perbuatan atau tindakan.
4.      Konseling lebih berkenaan dengan penghayatan emosional daripada pemecahan intelektual.
5.      Konseling menyangkut hubungan seseorang dengan orang lain.
C.    Latar Belakang Perlunya Bimbingan Dan Konseling
1.      Latar Belakang Pikologis
Dengan adanya bimbingan konseling disekolah, maka memiliki kegunaan dalam membantu siswa dalam pemecahan – pemecahan masalah. Seperti, masalah perkembangan individu, perbedaan individu, kebutuhan individu, penyesuaian diri,dan masalah belajar. Masalah – masalah tersebut sering dihadapi oleh siswa sehingga BK berkewajiban membantu dalam mengatasinya.
2.      Latar Belakang Sosial dan Budaya
Dengan adanya Bimbingan dan Konseling di sekolah diharapkan bisa menyiapkan siswa agar berhasil menyesuaikan diri dan dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.
3.      Latar Belakang Pedagogis
Dalam hal ini bimbingan mempunyai peran untuk membantu setiap pribadi anak agar berkembang secara optimal. Bimbingan dapat membantu dalam perkembangan pendidikan, dan adanya peranan guru yang ikut serta dalam membangun pendidikan.






BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A.    Keefektifan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di MAN 2 Kebumen
Setelah melakukan observasi pada MAN 2 Kebumen dapat mengetahui peranan BK dan berbagai hal yang berhubungan dengan Bimbingan dan Konseling baik secara langsung maupun tidak serta dapat melihat penerapannya di sekolah dalam mengatasi masalah – masalah yang dihadapi Bimbingan dan Konseling dari peserta didik dan cara mengatasi masalah tersebut.
Di sekolah ini dalam pelajaran BK tidak hanya menjelaskan mengenai tata tertib sekolah dan menghukum siswa yang terkena masalah saja. Melainkan juga tentang bimbingan karir, cara pengentasan suatu masalah dan sebagainya.
Pelaksanan Bimbingan dan Konseling disekolah berjalan dengan baik dan efektif dengan adanya dukungan yang diberikan oleh para warga sekolah seperti, kepala sekolah, guru – guru dan siswa. Serta dalam penerapannya yang mengikut sertakan semua warga dan saling bekerjasama.
Bimbingan dan konseling digunakan untuk menangani anak – anak bermasalah yang sebenarnya dalam artian tidak memberi hukuman melainkan memberikan pengarahan atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi oleh siswa maupun guru. Selain itu, BK juga sekarang ini sudah mulai menangani siswa – siswa yang hendak sharing karena banyak siswa yang mulai nyaman jika sharing dengan BK karena BK menggunakan asas – asas Bimbingan dan Konseling sebagai pedomannya.
Bimbingan dan Konseling dimasukkan dalam kurikulum sangat membantu siswa karena pada setiap pertemuan dapat membahas tentang permasalahan secara umum baik akademis maupun non akademis. Dengan proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dibantu atau bekerjasama dengan berbagi pihak yang bersangkutan yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah beserta kordinator guru Bimbingan dan Konseling dan staffnya bersama-sama membuat program tahunan sampai dengan program mingguan layanan konseling agar dapat terciptanya pelaksanaan bimbingan dan konseling secara efektif. Sedangkan Pengenalan BK sudah di mulai dari kelas X, serta Bimbingan dan Konseling ada dalam kurikulum yang setiap minggunya masuk kelas untuk memberikan arahan kepada siswa.
B.     Macam-Macam Masalah Siswa  Yang Sering Muncul Dan Di Tangani Penyelesaiannya Oleh Guru BK Di Dalam Sekolah MAN 2 Kebumen Khususnya Di Kelas XII
Didalam sekolah MAN 2 Kebumen walaupun kita sudah mengetahui keefektifan peran guru BK, tetapi di lain pihak yang ada pada peserta didik juga terdapat masalah-masalah yang sering muncul dan ada yang ditangani oleh guru BK itu sendiri seperti yang pernah di alami adalah biasanya masalah dalam hal broken home, dan kurangnya perhatian masalah hubungan antar anak dan orang tua. Dari situ maka Guru BK yang menangani masalah yang ada pada individu peserta didik dengan cara proses pendekatan melalui pengamatan terlebih dahulu dan melakukan kunjungan rumah peserta didik yang sedang mengalami masalah dalam individu. Selain itu, bahwa yang pernah di tangani guru BK pada masalah peserta didik di bidang kehidupan sosialnya seperti mungkin masalah pacaran, pergaulan bebas, merasa labil atau menemukan jati diri yang merasa membuat keonaran/ merasa susah diatur, lalu dalam peran guru BK itulah dengan cara membimbing kepada peserta didik yang sebagai konselor bahwa dilakukan dengan memperkenalkan bahaya pergaulan bebas yang secara khusus di bidang masa pacaran dan memberikan motivasi kepada peserta didik untuk meyakinkannya dalam berbuat dan bertindak asal itu sesuai dengan aturan dan seharusmya tidak melanggar tata tertib, lalu dengan itulah guru BK harus menekankan secara tegas apabila ada yang membuat keonaran / merasa susah di atur sebaiknya harus dengan hukuman yang tujuannya mendidik dan adanya pemanggilan orang tua peserta didik dengan mulanya harus mendpapat persetujuan dari peserta didik.
Selanjutnya bahwa permasalahan-permasalahan itu sering muncul biasanya pada masa kelas X sampai dengan kelas XI, tetapi khusus pada kelas XII mungkin lebih spesifik terhadap masalah dalam bidang belajar, pembagian waktu yang membuat peserta didik merasa khawatir dalam menghadapi ujian nasional, dan kurang pemahaman tentang masuk terhadap perguruan tinggi serta kurangnya dukungan keluarga dalam perencanaan dan pemantapan karier yang sudah di buat oleh peserta didik itu sendiri, hal tersebut yang sering muncul dan ditangani lebih rinci oleh guru BK itu sendiri dengan cara melakukan pencerahan terhadap pemikiran peserta terhadap ujian itu sendiri yang di hadapi bahwa harus mencoba menghilangkan rasa kekhawatiran peserta didik dan harus melakukan sosialisasi terhadap ketentua dan tata cara masuk perguruan tinggi dengan mengundang para mahasiswa yang mempunyai ikatan alumni dengan menjelaskan perguruan tinggi itu dalam gambaran umum seperti apa, lalu guru BK itu sendiri juga adanya pembuatan surat pemberitahuan kepada orang tua peserta didik dan memberikan masukan terhadap orang tua yang kurang mendukung anaknya dalam perencanaan dan pemantapan karier tersebut dengan memantau saja apa yang buah hatinya itu mau untuk karier peserta didik kedepan.
C.    Jenis-jenis Layanan Guru BK Memberikan Bantuan Kepada Siswa MAN 2 Kebumen Khususnya Kelas XII
MAN 2 Kebumen yang dimana terdapat keefektifan guru BK dan Masalah-masalah yang sering muncul dan di tangani penyelesaiaanya, disini Guru BK pun memberikan layanan-layanan yang diberikan pada prinsip penerapan beberapa layanan Bimbingan dan Konseling itu sendiri yang diantaranya:
1.      Layanan Orientasi
Pada layanan ini biasanya Guru BK di MAN 2 Kebumen memberikan penjelasan kepada peseta didik baru pada perkenalan peserta didik baru yang di mulai dalam MOPDB yang di temukan seluruhnya di ruang Aula yang di miliki sekolah yang menjelaskan tentang Wawasan sekolah pada umumnya, Wawasan Karakter,Wawasan Media Belajar, dan Wawasan Kurikulum itu sendiri.
2.      Layanan Informasi
Pada layananan ini biasanya Guru BK di MAN 2 Kebumen memberikan informasi apabila peserta didik yang membutuhkannya secara pribadi dalam arti tidak bisa di lakukan secara pemberitahuan.
3.      Layanan penempatan/ penyaluran
Pada layanan ini biasany pada Guru BK di MAN 2 Kebumen mensosialisasikan dan memberikan masukan serta dorongan dan nasihat yang baik terhadap si peserta didik tersebut agar tidak salah memilih penempatan/penyalurannya yang di sesali kemudian hari
4.      Layanan Penguasaan Konten
Pada layanan penguasaan konten ini biasanya Guru BK di MAN 2 Kebumen bekerja dengan guru mata pelajaran dalam mengubah keterampilan teknik belajar, melakukan tugas lapangan agar pencapaian penguasaan kompetensi itu dapat berguna ke depannya dalam melatih efisiensi waktu sehari-hari.
5.      Layanan Konseling Perseorangan
Pada layanan ini Guru BK di MAN 2 kebumen biasanya berperan secara face to face terhadap masalah yang ada di dalam diri peserta didik itu dengan tujuan Guru BK tersebut dapat memberi nasihat agar pengentasan masalahnya secara dapat tercapai.
6.      Layanan Konseling Kelompok
Pada layanan ini biasanya Guru BK di MAN 2 Kebunen berperan dalam mengatasi masalah-masalah yang sama seperti terlambat bareng yang kemudian hari di ulangi lagi, dan dalam penyelesaiannya guru BK harus memahami latar belakang mengapa mereka sering terlambat secara bersamaaan.
7.      Layanan Konsultasi
Pada layanan ini Guru BK di MAN 2 Kebumen berperan dalam pihak ketiga yang berhubungan dengan Guru BK itu sendiri dan sifat penyampaian konsultasinya itu secara pribadi
8.      Layanan Mediasi
Pada layanan ini Guru BK di MAN 2 Kebumen berperan dalam mengatasi adanya suatu konflik yang misalnya saja antara anak dengan ayah, lalu guru BK itu lah sebagai pihak kegiatan mediator dalam arti penengah yang bersifat netral kepada siapa pun itu diantara keluarga















BAB V
PENUTUP
A.    Simpulan
Dari temuan hasil dan informasi sampai dengan analisis dan pembahasan, maka akhir ini penulis dapat menyimpulkan bahwa di sekolah ini terdapat 28 kelas yang terdiri dari 10 kelas X, 9 kelas XI, dan 9 kelas XII, serta memiliki 3 penjurusan yaitu IPA, IPS, dan Keagamaan. Di dalamnya terdapat beberapa orang yang ikut bertannggung jawab pada pelaksaan Bimbingan dan Konseling di sekolah yang mulai dari kepala sekolah sebagai pemimpin yang menyelenggarakan proses Bimbingan dan Konseling di sekolah serta penyedia sarana dan prasaran dalam menunjang terlaksanany Bimbingan dan Konseling ini sampai dengan kepada Siswa yang di sini sebagai objek dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Selain itu dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling adanya suatu bagan mekanisme kerja Bimbingan dan Konseling, tentang pendataan siswa berdasarkan jenis kelamin dan berdasarkan jenis pekerjaan orang tua dan selanjutnya di dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling membuat suatu Program Tahunanan sampai dengan program mingguan, serta data penugasan guru BK dalam pengasuhan peserta didik kepada Konselor di MAN 2 Kebumen yang di Koordinatori oleh seorang Guru Bimbingan dan Konseling yang membawahi guru Bimbingan dan Komseling lainnya.
Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling disekolah ini dapat berjalan dengan baik dan efektif dengan adanya dukungan yang diberikan oleh para warga sekolah seperti, kepala sekolah, guru – guru dan siswa. Serta dalam penerapannya yang mengikut sertakan semua warga sekolah dan saling bekerjasama. Lalu di dalam sekolah ini walaupun Pelaksanaannya sudah berjalan dengan baik tetapi dari situlah adanya peran Bimbingan dan Konseling yang bekerja keras dalam mengatasi masalah siswa mulai dari masalah pribadi yang mengarah pada perpecahan keluar dan sampai dengan masalah siswa dalam hal belajar khususnya masalah yang terjadi pada siswa kelas XII dalam menghadapi ujian nasional, dan kurang pemahaman tentang masuk terhadap perguruan tinggi serta kurangnya dukungan keluarga dalam perencanaan dan pemantapan karier yang sudah di buat oleh peserta didik itu sendiri. Di dalam pelaksannan Bimbingan dan Konseling terdapat jenis layanan-layanan yang memberikan bantuan kepada peserta didik mulai dari layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan atau penyaluran, layanan penguasaan konten, layanan konseling perseorangan, layanan konseling kelompok, layanan konsultasi sampai dengan layanan mediasi yang di lakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling kepada peserta didik
B.     Rekomendasi
1.      Kepala Sekolah
Dalam bimbingan dan konseling di MAN 2 Kebumen, kepala sekolah seharusnya lebih memperhatikan pelayanan Bimbingan dan Konseling dengan saling berdiskusi kepada guru Bimbingan dan Konseling untuk menanyakan semua peserta didik apakah dalam prosesenya mengalami kendala atau tidak karena kepala sekolah di sini menjadi penanggung jawab dalam pelaksanaan seluruh kegiatan belajar mulai dari segi keefektifan belajar sampai keadaan ekonomi.
2.      Guru Pembimbing
Dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di MAN 2 Kebumen, Guru pembimbing seharusnya lebih siap dan cermat dalam mengamati tingkah laku peserta didik agar permasalahan-permasalahan yang terdapat di dalam diri peserta didik dapat segera di selesaikan dengan cepat dan keefektifannya berjalan dengan sebagaimana yang diharapkan.
3.      Guru Mata Pelajaran
Dalam terselenggaranya Bimbingan dan Konseling terhadap peserta didik guru Mata Pelajaran harus adanya suatu komunikasi dengan guru Bimbingan dan Konseling agar terciptanya Koordinasi terhadap keduanya yang dimana guru mata pelajaran harus cermat dalam mengamati peserta didik dalam berperilaku kesehariaannya di kelas dan menyampaikan kepada guru Bimbingan dan Konseling apabila terjadi permasalahan yang sudah di pecahkan oleh guru Bimbingan dan Konseling tersebut.





DAFTAR PUSTAKA

Mugiarso.2013. Bimbingan & Konseling.Semarang:UNNES PRESS

Prayitno dan Erman Amti. 1995. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

No comments:

Post a Comment