JANGAN ASAL DI COPAS TAPI DIBACA DULU, MAHASISWA BISA MENCERMATI DAN MEMAHAMI
Tugas
ini diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah “Bimbingan dan
Konseling” yang dipegang oleh Bapak dosen pengampu:
Moh. Iqbal Mabruri, M.Psi
Moh. Iqbal Mabruri, M.Psi
oleh
Nama : Mohammad Ali Hasan T.
Nim : 3301412077
MKU/MKDK
BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2013
Hal.x
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas
Individu yang berjudul “OBSERVASI PERAN
GURU BK DALAM MELAYANI SISWA DI SEKOLAH” ini diajukan sebagai bukti bahwa
yang bernama : Mohammad Ali Hasan, NIM: 3301412077 telah mendapatkan
persetujuan walaupun tidak mendapatkan bukti tanda tangan dan stempel sekolah di
dalam halaman ini tetapi melampirkan surat keterangan Observasi untuk diterima
dan di setujui oleh:
Pada
hari/tanggal : kamis s.d jum’at
/ 14 s.d 15 November 2013
Tempat :
Sekolah MAN 2 KEBUMEN
Kebumen, 15 November 2013
Kepala
Sekolah Guru BK
Drs. H. Moh.
Damwamudin, M. Ag Dra.
Sari Saraswati
NIP. 19570923 198703 1
001 NIP. 19660918 199203 2 003
hal.i
KATA PENGANTAR
Dengan ini, saya mengucap puji syukur
kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga saya
dapat membuat tugas akhir individu “Bimbingan
& Konseling” ini yang bersifat Observasi lapangan yang tepat pada
waktunya.
Pada hakikatnya tujuan penyusunan tugas akhir
individu ini adalah untuk memenuhi persyaratan akademik kepada dosen dan
mahasiswa dalam usaha memiliki pemahaman layanan siswa pada guru bimbingan dan
konseling yang dipegang. Sehubungan
dengan hal tersebut, maka saya menyusun tugas ini dengan kalimat yang ringkas,
supaya dapat mudah dipahami oleh mahasiswa dan dosen yang membacanya.
Tugas
akhir individu “Bimbingan &
Konseling” ini terdiri dari:
1. Halaman
Judul
2. Halaman
Pengesahan
3. Kata
Pengantar
4. Daftar
Isi
5. Bab
1, 2, 3
6. Daftar
Pustaka
7. Lampiran
Sungguh pun demikian, ibarat “TAK ADA GADING YANG TAK RETAK” pasti penyusunan tugas ini ada kekurangannya,
untuk itu saran serta kritik demi perbaikan tugas ini saya terima dengan senang
hati.
Akhirnya......... Semoga tugas ini akan banyak
bermanfaat untuk mewujudkan insan-insan peserta didik sebagai arahan baik serta
menunjang program Nasional, dan tidak lupa saya sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memahami terbentuknya tugas ini.
Semarang,
Desember 2012
Penulis.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................................. ...... i
DAFTAR
ISI................................................................................................................. ...... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Penugasan......................................................................................... ...... 1
B. Profil
Sekolah dan Profil BK di Sekolah................................................................... ...... 2
C. Rumusan
Masalah...................................................................................................... ...... 4
D. Tujuan............................................................................................................................... 4
BAB II
TEMUAN HASIL PENDATAAN
BAB III
KAJIAN TEORI
A.
Pengertian Bimbingan.............................................................................................. ...... 12
B.
Pengertian Konseling............................................................................................... ...... 12
C.
Latar Belakang Perlunya Bimbingan Dan
Konseling...................................... ...... 13
BAB
IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Keefektifan
pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di MAN 2 Kebumen.... ...... 15
B.
Macam-Macam Masalah Siswa Yang Sering Muncul Dan Di Tangani
Penyelesaiannya Oleh Guru BK Di Dalam
Sekolah MAN 2 Kebumen
Khususnya Di Kelas XII............................................................................................ ...... 16
C.
Jenis-jenis Layanan Guru BK Memberikan
Bantuan Kepada Siswa
MAN 2 Kebumen Khususnya
Kelas XII................................................................... ...... 16
BAB
V PENUTUP
A.
Simpulan..................................................................................................................
18
B.
Rekomendasi........................................................................................................... ...... 19
1.
Kepala Sekolah........................................................................................................ ...... 19
2.
Guru Pembimbing.................................................................................................... ...... 19
3.
Guru Mata Pelajaran................................................................................................ ...... 19
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................................... 20
LAMPIRAN.................................................................................................................. ...... 21
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Mata kuliah Bimbingan dan Konseling yang diberikan
kepada mahasiswa merupakan salah satu mata kuliah umum jurusan kependidikan
Universitas Negeri Semarang, yang pada
nantinya sebagai guru demgan tugas utamanya adalah mengajar sekaligus
mendidik. Sebagai calon guru hendaknya bisa mengenal dan memahami seluruh aspek
kepribadian serta tingkat perkembangan peserta didiknya. Selain itu, mata
kuliah ini diharapkan bisa membentuk kepribadian para calon pendidik agar
terbiasa menangani siswa–siswa yang mempunyai beranekaragaman karakteristiknya.
Guna mewujudkan hal tersebut sebagai calon
guru diharapkan dapat menguasai bimbingan dan konseling.
Setiap mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa
selalu memiliki tujuan atau harapan untuk memajukan mahasiswa. Didalam
pemberian tugas tidak hanya sekedar presentasi saja, tetapi mahasiswa bisa
langsung terjun kelapangan guna melihat kondisi yang ada sebenarnya untuk
menerapkan teori – teori yang telah diajarkan selama di dalam kelas. Pemberian
tugas tersebut diharapkan para mahasiswa bisa menjadi kreatif, inovatif, dan
berkembang sesuai tuntunan zaman.
Dengan adanya bimbingan dan konseling di sekolah
diharapkan jika ada masalah-masalah pada diri peserta didik, sekolah tersebut
bisa menyelesaikannya. Semua elemen-elemen yang ada pada sekolah diharapkan
bisa bekerja sama dalam hal ini khususnya guru bidang studi dan guru bimbingan
konseling (konselor). Setelah adanya program bimbingan konseling ini,
diharapkan dapat membantu setiap masalah pada diri siswa dan memperlancar
proses kurikulum pendidikan yang ada di sekolah ini.
Dalam hal ini, Bimbingan lebih mengacu dalam pelaksanaannya
dan konseling mempunyai beberapa pelayanan yang diberikan kepada siswa agar
dapat berjalannya pelayanan BK secara baik dan maksimal maka diharapkan
permasalahan siswa dapat dibantu dan dapat mengentaskannya sserta membuat siswa
menjadi lebih dewasa dalam memandang suatu permasalahan yang mereka alami.
B. Profil Sekolah dan Profil BK di
Sekolah
MAN Negeri 2 Kebumen adalah sekolah menengah atas di
kota Kebumen beralamat di jalan Pemuda nomor 190 kode Pos: 54312 dengan alamat e-mail: man.kebumen.2@gmail.com dan berdiri
pada tahun 1954 yang mulanya bidang Pendidikan Agama Islam yang dirasa ada
kekurangan tenaga pengajar / guru agama Islam dan Mubaligh di bawah Departemen
Agama dengan Luas Lahan: 7987 Meter dan Luas Bangunan/Luas Tanah: 5453/884
Meter Persegi. MAN 2 kebumen itu sendiri memiliki Visi dan Misi yang dapat
terwujudnya segala tujuan yang akan dicapai dalam sekolahan tersebut, yang
diantara lain:
VISI MAN
KEBUMEN 2
Terwujudnya
anak-anak bangsa yang religius, cerdas, jujur dan peduli.
MISI MAN
KEBUMEN 2
1.
Menumbuhkan penghayatan siswa terhadap
ajaran agama Islam dan budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam
berpikir dan bertindak yang religius, jujur, disiplin, cerdas, dan peduli
lingkungan dan sosial.
2.
Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan
profesional untuk tercapainya nilai ujian diatas rata-rata dengan landasan
religius,dan jujur
3.
Melaksanakan program bimbingan secara
efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi
yang dimiliki agar menjadi insan yang religius, jujur, disiplin, cerdas, serta peduli
lingkungan dan sosial
4.
Melaksanakan pengelolaan madrasah dengan
manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga madrasah dan kelompok
kepentingan dengan landasan nilai religius, disiplin, peduli lingkungan dan sosial di lingkungan
madrasah
5.
Melaksanakan pembelajaran
ekstrakurikuler secara efektif sesuai
bakat dan minat sehingga setiap siswa memiliki keunggulan dalam berbagai lomba
keagamaan, unggul dalam berbagai lomba olah raga, dan seni dengan landasan
nilai religius jujur, dsiplin, dan peduli lingkungan dan sosial
Dalam hal struktur organisasi sekolah saat ini
bahwa yang paling tertinggi adalah seorang kepala sekolah yang bernama bapak
Drs. H. Moh. Dawamudin, lalu yang dimana ada seorang Kepala Tata Usaha oleh
Bapak Slamet Al Mansyur dan Komite Sekolah bernama bapak Drs. Sutarjo. N.A, dan
dimana seorang kepala memiliki empat wakil kepala dengan bagian Sarana dan
Prasarana, bagian Kurikulum, bagian keagamaan, bagian kesiswaan dan bagian
Hubungan Masyarakat dan di lengkapi dengan Kordinator-Kordinator Mata
Pelajaran, Guru, dan Siswa yang mempunyai fasilitas-fasilitas pendukung dalam
menjamin jalannya proses pendidikan di sekolah ini yang berbasis pada bidang
agama. Dengan adanya pembicaraan sesuai dengan judul maka dalam layanan ini
sekolah memberikan kegiatan pengembangan ekstrakurikuler yang diantaranya:
Pramuka, PMR, Patroli Keamanan Sekolah, Tilawah, Tata Boga dan Tata Busana,
Drum Band, Olah Raga, Karya Tulis Ilmiah dan Olimpiade yang tujuannya untuk
mengembangkan potensinya kedepan.
Bimbimgan dan Layanan Konseling MAN 2 Kebumen
merupakan unit layanan Bimbingan Konseling di MAN 2 Kebumen yang dikelola dan
di urus oleh tiga orang guru Profesional Bimbingan dan Konseling itu sendiri
yang diantaranya:
1.
Siti Badriyah, S.Pd yang mengelola dan
mengurusi seluruh siswa kelas X,
2.
Drs. Margono, M.Pd yang mengelola dan
mengurusi seluruh siswa kelas XI,
3.
Dra. Sari Saraswati sebagai Kordinator
Bimbingan dan Konseling yang mengelola dan mengurusi seluruh siswa kelas XII
Dalam pelaksanaan program layanan Bimbingan
Konseling BK MAN 2 Kebumrn bekerjasama dengan 28 orang Wali Kelas dimana
masing-masing wali kelas membimbing / membina kelasnya masing-masing. MAN 2 Kebumen
yang memiliki 28 kelas, yang terdiri kelas X berjumlah 10 kelas, Kelas XI
berjumlah 9 kelas ( 2 kelas IPA, 2 kelas agama, dan 5 kelas IPS ), dan Kelas
XII berjumlah 9 kelas ( 2 kelas IPA, 1 kelas agama, dan 6 kelas IPS ).
Program
Bimbingan dan Konseling di MAN Negeri 2 Kebumen sudah sejak lama dilaksanakan. Program Bimbingan dan
Konseling di MAN 2
Kebumen sudah dilaksanakan secara sistematis
yang di mulai dari
pengorganisasian program sampai dengan teknis pengajaran.
Bimbingan dan
konseling, manajemen program Bimbingan dan Konseling, proses pelaksanaan
program Bimbingan dan Konseling, tujuan program Bimbingan dan Konseling, dan
evaluasi program Bimbingan dan konseling. Struktur pengorganisasian program
Bimbingan dan Konseling di MAN 2 Kebumen tersusun atas beberapa bagian-bagian penyusun
pengorganisasian program Bimbingan dan Konseling di MAN
2 Kebumen. Sedangkan berbicara tentang suatu Visi dan Misi Guru BK di MAN 2
Kebumen ialah mengikuti suatu program Visi dan Misi yang sudah di buat dan
diterapkan sesuai dengan sekolah.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan
latar belakang yang ada diatas, maka dapat di tarik beberapa permasalahan yang
diantaranya yaitu:
1. Bagaimana
keefektifan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di MAN 2 Kebumen?
2. Macam-macam
Masalah siswa Apakah yang sering muncul dan di tangani penyelesaiannya oleh
guru BK di dalam sekolah MAN 2 Kebumen khususnya di kelas XII?
3. Layanan-Layanan
dalam bentuk apa guru BK memberikan bantuan kepada siswa MAN 2 Kebumen
khususnya kelas XII?
D. Tujuan Penulisan:
Dari
susunan identifikasi dan rumusan masalah tersebut dari yang dibuat penulis,
maka tujuan yang akan dicapai antara lain yaitu:
1. Untuk
mengetahui keefektifan bimbingan dan Konseling.
2. Untuk
mengetahui masalah yang sering muncul dan di tangani penyelesaiannya oleh guru
BK.
3. Untuk
mengetahui gambaran bentuk dalam layanan-layanan guru BK terhadap pemeberian
bantuan kepada siswa
BAB II
TEMUAN HASIL DAN INFORMASI
Setelah melakukan
pengamatan selama kurang lebih dua hari di sekolah tersebut. Berikut ini adalah hasil temuan observasi pelaksanaan
bimbingan dan konseling di MAN 2 Kebumen. Hasil observasi mengenai bimbingan dan konseling
diperoleh dengan salah satu cara seperti wawancara terhadap guru dan pengamatan. Di sekolah ini terdapat 28 kelas yang terdiri dari 10 kelas X, 9 kelas XI, dan 9 kelas XII, serta memiliki 3 penjurusan yaitu IPA, IPS,
dan Keagamaan. Selama melakukan pengataman tersebut
selama kurang lebih dua hari saya mendapatkan beberapa informasi yang di
berikan dari guru Bimbingan dan Konseling agar dalam melakukan penulisan
laporan dapat mudah menyusunnya, dari beberapa informasi guru BK menjelaskan
beberapa orang yang ikut bertanggung jawab dalam pelaksaan BK terlebih dahulu
yang diantaranya:
1.
Kepala Sekolah
Dalam bimbingan dan
konseling di MAN 2 Kebumen, kepala sekolah berperan menjadi penanggung jawab
dalam pelaksanaan seluruh kegiatan belajar. Kepala sekolah juga berperan dalam
layanan Bimbingan dan Konseling khususnya dalam penyediaan sarana dan prasana
penunjang kegiatan BK.
2.
Wakil Kepala Sekolah
Dalam bimbingan dan
konseling di MAN 2 Kebumen, kepala sekolah berperan menjadi penanggung jawab dalam
pelaksanaan seluruh kegiatan belajar. Kepala sekolah juga berperan dalam
layanan Bimbingan dan Konseling khususnya dalam penyediaan sarana dan prasana
penunjang kegiatan BK.
3.
Koordinator Guru BK
Koordinator BK dalam
hal ini adalah ketua BK di sekolah. Koordinator ini mempunyai tugas untuk
mengkoordinir para guru BK dalam pemberian mata pelajaran, menginformasikan BK
terhadap warga masyarakat sekolah. Memimpin dalam rapat penyusunan program BK
dan evaluasi BK di sekolah.
4.
Staff BK atau Guru BK
Guru BK di MAN 2 Kebumen
ada 3 orang guru BK termasuk saya sendiri. Setiap guru memperoleh beban untuk
mengampuh kurang lebih 10 kelas. Secara idealisme jumlah guru BK yang ada tidak
sesuai dengan banyak siswa yang mempunyai berbagi kebutuhan yang berbeda pula.
5.
Wali Kelas
Wali kelas
berkolaborasi dengan BK dalam hal mengangani siswa karena wali kelas menjadi
pengganti orang tua siswa di sekolah. Wali kelas membantu BK melaksanakan
layanan yang menjadi tanggung jawabnya. Memberikan informasi kepada siswa
mengenai BK dan layanan apa yang dapat diperoleh dari BK.
6.
Guru Mata Pelajaran
Konselor berkolaborasi
dengan guru Mata Pelajaran dalam rangka memperoleh informasi tentang peserta
didik (seperti prestasi belajar, kehadiran dan pribadinya), membantu memecahkan
masalah siswa dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan
oleh guru mata pelajaran.
7.
Siswa
Konselor berkolaborasi dengan guru bidang studi dalam rangka memperoleh
informasi tentang peserta didik (seperti prestasi belajar, kehadiran dan
pribadinya), membantu memecahkan masalah siswa dan mengidentifikasi aspek-aspek
bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran.
BAB
III
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Bimbingan
Menurut Mugiarso(dalam hasan, 2012:3), Bimbingan merupakan proses pemberian
bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada seseorang atau beberapa orang,
individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing
mendapat pengembangan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan
kekuatan individu yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma—norma yang
berlaku.
Sedangkan, menurut Oemar Malik (dalam hasan, 2000:
193), Bimbingan ialah penolong individu agar dapat mengenal dirinya dan supaya
individu itu dapat mengenal serta dapat memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi di dalam kehidupannya.
Dalam pengertian orang luar yang diterjemahkan dari
Shertzer dan Stones (dalam hasan, 1981 : 40 ) menyebutkan bahwa sebagai suatu
konsep. Bimbingan merupakan suatu upaya membantu individu, sebagai suatu
konstruk pendidikan, bimbingan mengacu kepada suatu bentuk pengalaman yang
dapat memebantu siswa untuk memahami dirinya sendiri dan sebagai suatu program,
bimbingan mengacu kepada suatu prosedur dan proses yang terorganisasi untuk
mencapai tujuan pendidikan dan pribadi tertentu.
B. Pengertian Konseling
Menurut Mugiarso (dalam hasan, 2012:5) Konseling adalah suatu proses pemberian
bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli kepada
individu yang sedang mengalami masalah yang bermuara pada teratasinya masalah
yang dihadapi.”
Sedangkan menurut lembaga divisi dalam
psikologi konseling (prayitno, 1994:100) mengemukakan bahwa Konseling diartikan
sebagai suatu proses untuk membantu individu dalam mengatasi hambatan-hambatan
perkembangan dirinya, dan untuk mencapai perkembangan optimal kemampuan pribadi
yang dimilikinya, di mana proses tersebut terjadi setiap waktu.
Dalam pengertian diatas Leona E.Taylor (dalam
hasan 1953:2) mempunyai pendapat lain bahwa pengertian Konseling ada lima
karakteristik yang sekaligus merupakan prinsip-prinsip konseling, lima
karakteristik tersebut adalah:
1.
Konseling tidak sama dengan pemberian
nasihat.
2.
Konseling mengusahakan
perubahan-perubahan yang bersifat fundamental yang berkenaan dengan polapola hidup.
3.
Konseling lebih menyangkut sikap
daripada perbuatan atau tindakan.
4.
Konseling lebih berkenaan dengan
penghayatan emosional daripada pemecahan intelektual.
5.
Konseling menyangkut hubungan seseorang
dengan orang lain.
C. Latar Belakang Perlunya Bimbingan Dan
Konseling
1.
Latar Belakang Pikologis
Dengan adanya bimbingan
konseling disekolah, maka memiliki kegunaan dalam membantu siswa dalam
pemecahan – pemecahan masalah. Seperti, masalah perkembangan individu,
perbedaan individu, kebutuhan individu, penyesuaian diri,dan masalah belajar.
Masalah – masalah tersebut sering dihadapi oleh siswa sehingga BK berkewajiban
membantu dalam mengatasinya.
2.
Latar Belakang Sosial dan Budaya
Dengan adanya Bimbingan dan Konseling di sekolah diharapkan bisa
menyiapkan siswa agar berhasil menyesuaikan diri dan dapat memecahkan masalah
yang dihadapinya.
3. Latar Belakang Pedagogis
Dalam hal
ini bimbingan mempunyai peran untuk membantu setiap pribadi anak agar
berkembang secara optimal. Bimbingan dapat membantu dalam perkembangan
pendidikan, dan adanya peranan guru yang ikut serta dalam membangun pendidikan.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Keefektifan pelaksanaan Bimbingan
dan Konseling di MAN 2 Kebumen
Setelah melakukan observasi pada MAN 2 Kebumen
dapat mengetahui peranan BK dan berbagai hal yang berhubungan dengan Bimbingan
dan Konseling baik secara langsung maupun tidak serta dapat melihat penerapannya
di sekolah dalam mengatasi masalah – masalah yang dihadapi Bimbingan dan Konseling
dari peserta didik dan cara mengatasi masalah tersebut.
Di sekolah ini dalam pelajaran BK tidak hanya menjelaskan mengenai tata
tertib sekolah dan menghukum siswa yang terkena masalah saja. Melainkan juga
tentang bimbingan karir, cara pengentasan suatu masalah dan sebagainya.
Pelaksanan Bimbingan dan Konseling disekolah berjalan dengan baik dan
efektif dengan adanya dukungan yang diberikan oleh para warga sekolah seperti,
kepala sekolah, guru – guru dan siswa. Serta dalam penerapannya yang mengikut
sertakan semua warga dan saling bekerjasama.
Bimbingan dan konseling digunakan untuk menangani anak – anak
bermasalah yang sebenarnya dalam artian tidak memberi hukuman melainkan
memberikan pengarahan atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi oleh siswa
maupun guru. Selain itu, BK juga sekarang ini sudah mulai menangani siswa –
siswa yang hendak sharing karena banyak siswa yang mulai nyaman jika sharing
dengan BK karena BK menggunakan asas – asas Bimbingan dan Konseling sebagai
pedomannya.
Bimbingan dan Konseling dimasukkan dalam kurikulum sangat membantu
siswa karena pada setiap pertemuan dapat membahas tentang permasalahan secara
umum baik akademis maupun non akademis. Dengan proses pelaksanaan Bimbingan dan
Konseling dibantu atau bekerjasama dengan berbagi pihak yang bersangkutan yaitu
kepala sekolah, wakil kepala sekolah beserta kordinator guru Bimbingan dan Konseling
dan staffnya bersama-sama membuat program tahunan sampai dengan program
mingguan layanan konseling agar dapat terciptanya pelaksanaan bimbingan dan
konseling secara efektif. Sedangkan Pengenalan BK sudah di mulai dari kelas X,
serta Bimbingan dan Konseling ada dalam kurikulum yang setiap minggunya masuk
kelas untuk memberikan arahan kepada siswa.
B. Macam-Macam Masalah Siswa Yang Sering Muncul Dan Di Tangani
Penyelesaiannya Oleh Guru BK Di Dalam Sekolah MAN 2 Kebumen Khususnya Di Kelas XII
Didalam sekolah MAN 2 Kebumen walaupun kita sudah
mengetahui keefektifan peran guru BK, tetapi di lain pihak yang ada pada
peserta didik juga terdapat masalah-masalah yang sering muncul dan ada yang
ditangani oleh guru BK itu sendiri seperti yang pernah di alami adalah biasanya
masalah dalam hal broken home, dan kurangnya perhatian masalah hubungan antar
anak dan orang tua. Dari situ maka Guru BK yang menangani masalah yang ada pada
individu peserta didik dengan cara proses pendekatan melalui pengamatan
terlebih dahulu dan melakukan kunjungan rumah peserta didik yang sedang
mengalami masalah dalam individu. Selain itu, bahwa yang pernah di tangani guru
BK pada masalah peserta didik di bidang kehidupan sosialnya seperti mungkin
masalah pacaran, pergaulan bebas, merasa labil atau menemukan jati diri yang
merasa membuat keonaran/ merasa susah diatur, lalu dalam peran guru BK itulah
dengan cara membimbing kepada peserta didik yang sebagai konselor bahwa
dilakukan dengan memperkenalkan bahaya pergaulan bebas yang secara khusus di
bidang masa pacaran dan memberikan motivasi kepada peserta didik untuk meyakinkannya
dalam berbuat dan bertindak asal itu sesuai dengan aturan dan seharusmya tidak
melanggar tata tertib, lalu dengan itulah guru BK harus menekankan secara tegas
apabila ada yang membuat keonaran / merasa susah di atur sebaiknya harus dengan
hukuman yang tujuannya mendidik dan adanya pemanggilan orang tua peserta didik
dengan mulanya harus mendpapat persetujuan dari peserta didik.
Selanjutnya bahwa permasalahan-permasalahan itu
sering muncul biasanya pada masa kelas X sampai dengan kelas XI, tetapi khusus pada
kelas XII mungkin lebih spesifik terhadap masalah dalam bidang belajar,
pembagian waktu yang membuat peserta didik merasa khawatir dalam menghadapi
ujian nasional, dan kurang pemahaman tentang masuk terhadap perguruan tinggi
serta kurangnya dukungan keluarga dalam perencanaan dan pemantapan karier yang
sudah di buat oleh peserta didik itu sendiri, hal tersebut yang sering muncul
dan ditangani lebih rinci oleh guru BK itu sendiri dengan cara melakukan
pencerahan terhadap pemikiran peserta terhadap ujian itu sendiri yang di hadapi
bahwa harus mencoba menghilangkan rasa kekhawatiran peserta didik dan harus
melakukan sosialisasi terhadap ketentua dan tata cara masuk perguruan tinggi
dengan mengundang para mahasiswa yang mempunyai ikatan alumni dengan
menjelaskan perguruan tinggi itu dalam gambaran umum seperti apa, lalu guru BK
itu sendiri juga adanya pembuatan surat pemberitahuan kepada orang tua peserta
didik dan memberikan masukan terhadap orang tua yang kurang mendukung anaknya
dalam perencanaan dan pemantapan karier tersebut dengan memantau saja apa yang
buah hatinya itu mau untuk karier peserta didik kedepan.
C. Jenis-jenis Layanan Guru BK Memberikan
Bantuan Kepada Siswa MAN 2 Kebumen Khususnya Kelas XII
MAN 2 Kebumen yang dimana terdapat keefektifan guru
BK dan Masalah-masalah yang sering muncul dan di tangani penyelesaiaanya,
disini Guru BK pun memberikan layanan-layanan yang diberikan pada prinsip penerapan
beberapa layanan Bimbingan dan Konseling itu sendiri yang diantaranya:
1.
Layanan Orientasi
Pada layanan ini
biasanya Guru BK di MAN 2 Kebumen memberikan penjelasan kepada peseta didik
baru pada perkenalan peserta didik baru yang di mulai dalam MOPDB yang di
temukan seluruhnya di ruang Aula yang di miliki sekolah yang menjelaskan
tentang Wawasan sekolah pada umumnya, Wawasan Karakter,Wawasan Media Belajar,
dan Wawasan Kurikulum itu sendiri.
2.
Layanan Informasi
Pada layananan ini
biasanya Guru BK di MAN 2 Kebumen memberikan informasi apabila peserta didik
yang membutuhkannya secara pribadi dalam arti tidak bisa di lakukan secara
pemberitahuan.
3.
Layanan penempatan/ penyaluran
Pada layanan ini
biasany pada Guru BK di MAN 2 Kebumen mensosialisasikan dan memberikan masukan
serta dorongan dan nasihat yang baik terhadap si peserta didik tersebut agar
tidak salah memilih penempatan/penyalurannya yang di sesali kemudian hari
4.
Layanan Penguasaan Konten
Pada layanan penguasaan
konten ini biasanya Guru BK di MAN 2 Kebumen bekerja dengan guru mata pelajaran
dalam mengubah keterampilan teknik belajar, melakukan tugas lapangan agar
pencapaian penguasaan kompetensi itu dapat berguna ke depannya dalam melatih
efisiensi waktu sehari-hari.
5.
Layanan Konseling Perseorangan
Pada layanan ini Guru
BK di MAN 2 kebumen biasanya berperan secara face to face terhadap masalah yang
ada di dalam diri peserta didik itu dengan tujuan Guru BK tersebut dapat
memberi nasihat agar pengentasan masalahnya secara dapat tercapai.
6.
Layanan Konseling Kelompok
Pada layanan ini
biasanya Guru BK di MAN 2 Kebunen berperan dalam mengatasi masalah-masalah yang
sama seperti terlambat bareng yang kemudian hari di ulangi lagi, dan dalam
penyelesaiannya guru BK harus memahami latar belakang mengapa mereka sering
terlambat secara bersamaaan.
7.
Layanan Konsultasi
Pada layanan ini Guru
BK di MAN 2 Kebumen berperan dalam pihak ketiga yang berhubungan dengan Guru BK
itu sendiri dan sifat penyampaian konsultasinya itu secara pribadi
8.
Layanan Mediasi
Pada layanan ini Guru
BK di MAN 2 Kebumen berperan dalam mengatasi adanya suatu konflik yang misalnya
saja antara anak dengan ayah, lalu guru BK itu lah sebagai pihak kegiatan
mediator dalam arti penengah yang bersifat netral kepada siapa pun itu diantara
keluarga
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari temuan hasil dan informasi sampai dengan
analisis dan pembahasan, maka akhir ini penulis dapat menyimpulkan bahwa di sekolah ini terdapat 28 kelas yang terdiri dari 10 kelas X, 9 kelas XI, dan 9 kelas XII, serta memiliki 3 penjurusan yaitu IPA, IPS, dan
Keagamaan. Di dalamnya terdapat beberapa orang
yang ikut bertannggung jawab pada pelaksaan Bimbingan dan Konseling di sekolah
yang mulai dari kepala sekolah sebagai pemimpin yang menyelenggarakan proses
Bimbingan dan Konseling di sekolah serta penyedia sarana dan prasaran dalam
menunjang terlaksanany Bimbingan dan Konseling ini sampai dengan kepada Siswa
yang di sini sebagai objek dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah.
Selain itu dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling adanya suatu bagan mekanisme
kerja Bimbingan dan Konseling, tentang pendataan siswa berdasarkan jenis
kelamin dan berdasarkan jenis pekerjaan orang tua dan selanjutnya di dalam
Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling membuat suatu Program Tahunanan sampai
dengan program mingguan, serta data penugasan guru BK dalam pengasuhan peserta
didik kepada Konselor di MAN 2 Kebumen yang di Koordinatori oleh seorang Guru
Bimbingan dan Konseling yang membawahi guru Bimbingan dan Komseling lainnya.
Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling disekolah ini
dapat berjalan dengan baik dan efektif dengan adanya dukungan yang diberikan
oleh para warga sekolah seperti, kepala sekolah, guru – guru dan siswa. Serta
dalam penerapannya yang mengikut sertakan semua warga sekolah dan saling
bekerjasama. Lalu di dalam sekolah ini walaupun Pelaksanaannya sudah berjalan
dengan baik tetapi dari situlah adanya peran Bimbingan dan Konseling yang
bekerja keras dalam mengatasi masalah siswa mulai dari masalah pribadi yang
mengarah pada perpecahan keluar dan sampai dengan masalah siswa dalam hal
belajar khususnya masalah yang terjadi pada siswa kelas XII dalam menghadapi
ujian nasional, dan kurang pemahaman tentang masuk terhadap perguruan tinggi
serta kurangnya dukungan keluarga dalam perencanaan dan pemantapan karier yang sudah
di buat oleh peserta didik itu sendiri. Di dalam pelaksannan Bimbingan dan
Konseling terdapat jenis layanan-layanan yang memberikan bantuan kepada peserta
didik mulai dari layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan atau
penyaluran, layanan penguasaan konten, layanan konseling perseorangan, layanan
konseling kelompok, layanan konsultasi sampai dengan layanan mediasi yang di
lakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling kepada peserta didik
B.
Rekomendasi
1.
Kepala Sekolah
Dalam
bimbingan dan konseling di MAN 2 Kebumen, kepala sekolah seharusnya lebih
memperhatikan pelayanan Bimbingan dan Konseling dengan saling berdiskusi kepada
guru Bimbingan dan Konseling untuk menanyakan semua peserta didik apakah dalam
prosesenya mengalami kendala atau tidak karena kepala sekolah di sini menjadi
penanggung jawab dalam pelaksanaan seluruh kegiatan belajar mulai dari segi
keefektifan belajar sampai keadaan ekonomi.
2.
Guru Pembimbing
Dalam
pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di MAN 2 Kebumen, Guru pembimbing seharusnya
lebih siap dan cermat dalam mengamati tingkah laku peserta didik agar
permasalahan-permasalahan yang terdapat di dalam diri peserta didik dapat
segera di selesaikan dengan cepat dan keefektifannya berjalan dengan
sebagaimana yang diharapkan.
3.
Guru Mata Pelajaran
Dalam
terselenggaranya Bimbingan dan Konseling terhadap peserta didik guru Mata
Pelajaran harus adanya suatu komunikasi dengan guru Bimbingan dan Konseling
agar terciptanya Koordinasi terhadap keduanya yang dimana guru mata pelajaran
harus cermat dalam mengamati peserta didik dalam berperilaku kesehariaannya di
kelas dan menyampaikan kepada guru Bimbingan dan Konseling apabila terjadi
permasalahan yang sudah di pecahkan oleh guru Bimbingan dan Konseling tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Mugiarso.2013. Bimbingan & Konseling.Semarang:UNNES PRESS
Prayitno
dan Erman Amti. 1995. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka
Cipta
No comments:
Post a Comment